INGGRIS

Target Penerimaan Sugar Tax Turun 27%

Redaksi DDTCNews | Kamis, 09 Maret 2017 | 11:53 WIB
Target Penerimaan Sugar Tax Turun 27%

LONDON, DDTCnews – Pemerintah Inggris sepakat untuk menurunkan estimasi penerimaan pajak atas minuman ringan yang nengandung gula (sugar tax) sebesar £140 juta (Rp2,26 triliun), atau turun sekitar 27% dari target awal.

Meskipun demikian, Menteri Keuangan Philip Hammond menegaskan penerapan sugar tax akan tetap dikenakan terhadap dua kategori sesuai dengan yang diusulkan tahun lalu, yakni untuk kadar gula di atas 5g/100ml dan yang lebih tinggi untuk kadar gula di atas 8g/100ml.

“Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, sugar tax hanya akan membawa penerimaan sekitar £380 juta (Rp6,1 triliun). Jumlah tersebut lebih rendah sekitar £140 juta dari target awal yang ditetapkan sebesar £520 juta (Rp8,4 triliun),” ujarnya saat memaparkan anggaran keuangan, Rabu (8/3).

Baca Juga:
Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Philip menambahkan berkurangnya potensi penerimaan dari sugar tax tersebut disebabkan oleh banyaknya produsen minuman ringan yang telah mengukur takaran gulanya agar minuman tersebut tidak dikenakan pajak.

Sugar tax yang telah ditetapkan oleh pemerintah tahun lalu, akan mulai berlaku efektif tahun depan,” tegasnya.

Philip mengatakan meskipun potensi penerimaan sugar tax akan menjadi lebih rendah, pemerintah akan tetap mengganggarkan dana tambahan pendidikan di Inggris (UK) sebesar £1 miliar (Rp16,2 triliun), sesuai dengan tujuan awal diterapkannya kebijakan ini.

Baca Juga:
Sumber Pajak Baru Kunci Pemenuhan Janji Pemerintah Baru

Ia mengestimasi, sampai dengan 2020, pemerintah harus merogoh kocek anggaran sebesar £240 juta (Rp4 triliun) untuk menutupi kekurangan penerimaan sugar tax tersebut.

Sementara itu, seperti dikutip dari Foodbev, Direktur Umum Asosiasi Minuman Ringan Gavin Partington mengatakan asosiasi perusahaan minuman ringan merasa kecewa karena pemerintah telah memutuskan untuk terus maju dengan rencananya untuk mengenakan sugar tax setelah adanya perlawanan yang dilakukan tahun lalu.

“Mengingat kenaikan biaya barang yang terjadi saat ini, kami terkejut karena Kementerian Keuangan tetap memberik tekanan lebih besar pada sektor bisnis dan menaikkan harga bagi konsumen,” pungkasnya. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pembukuan Pakai Bahasa Inggris, WP Kini Bisa Beri Tahu via Kring Pajak

Rabu, 25 September 2024 | 16:43 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Sumber Pajak Baru Kunci Pemenuhan Janji Pemerintah Baru

Jumat, 09 Agustus 2024 | 16:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Kertas Dinding (Wallpaper Tax)?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN