Tantangan Pajak Internasional: BEPS dan Pajak Minimum Global

DALAM dunia yang makin terhubung, isu pajak internasional menjadi topik penting yang mendapat perhatian global. Negara-negara di seluruh dunia kini menghadapi tantangan dalam memastikan perusahaan multinasional membayar pajak secara adil dan sesuai dengan kontribusi ekonominya.

Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah ini melalui inisiatif Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action Plan. Inisiatif ini bertujuan untuk menutup celah dalam peraturan pajak internasional yang memungkinkan penghindaran pajak.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah Indonesia telah merilis Peraturan Presiden (Perpres) 63/2024. Perpres ini mengatur penerapan BEPS Action Plan atas 13 perjanjian pajak berganda yang dimiliki Indonesia. Langkah tersebut menunjukkan komitmen Indonesia untuk mencegah praktik penghindaran pajak dan penggerusan basis pajak. 

Dunia juga sedang bergerak menuju penerapan pajak minimum global sebesar 15%. Inisiatif tersebut bertujuan mencegah perusahaan multinasional mengalihkan keuntungan mereka ke negara-negara dengan tarif pajak rendah, yang sering disebut sebagai tax havens. 

Secara keseluruhan, isu pajak internasional adalah medan kompleks dan dinamis. Dengan inisiatif-inisiatif seperti anti-BEPS dan pajak minimum global, dunia sedang bergerak menuju sistem pajak internasional yang lebih adil dan transparan.

Bagi Anda yang ingin memahami dan mendalami lebih jauh tentang isu-isu pajak internasional hingga implementasi inisiatif anti-BEPS, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam Pelatihan Intensif Pajak Internasional.

Spesial, batch terbaru pelatihan ini menggunakan new case law! Anda akan mendapatkan wawasan dan pembahasan yang up to date seputar pajak internasional. 

Segera daftarkan diri Anda di Intensive Course: Fundamental of International Tax and Treaty Interpretation (Batch 12), klik link berikut untuk mendaftar: 

https://academy.ddtc.co.id/intensive_course

Untuk menjamin kualitas pelatihan, para pengajar pelatihan ini memiliki segudang pengalaman menangani isu-isu pajak internasional dan memiliki sertifikasi internasional yaitu sertifikasi principles of international taxation dan sertifikasi Advanced Diploma in International Taxation (ADIT) dari Chartered Institute of Taxation (CIOT) di Inggris. Berikut adalah susunan pengajar dalam pelatihan ini:

• Riyhan Juli Asyir, S.I.A., LL.M., Int. Tax., BKP., ADIT. Manager of DDTC Consulting
• Yurike Yuki, S.H., LLM., Int. Tax., BKP., ADIT. Assistant Manager of DDTC Consulting
• Verawaty, S.E., BKP., ADIT. Assistant Manager of DDTC Consulting
• Tami Putri Pungkasan, S.E., BKP., ADIT. Assistant Manager of DDTC Consulting
• Dwi Wahyuni, S.Ak., BKP., ADIT. Assistant Manager of DDTC Consulting
• Hamida Amri Safarina, S.H., BKP., ADIT. Senior Specialist of DDTC Fiscal Research & Advisory
• Dwina Karina Sumeler, S.H., BKP. Senior Specialist of DDTC Consulting
• Fidelia Yemima Jabanto, S.H., BKP., Adv. Senior Specialist of DDTC Consulting

Selain itu, DDTC Academy merupakan satu-satunya penyelenggara kelas persiapan Advanced Diploma in International Taxation (ADIT) di Indonesia yang direkomendasikan oleh CIOT Inggris.

Butuh bantuan terkait program ini? Hubungi Hotline DDTC Academy di +62812-8393-5151 (Vira). (sap)