SE-14/PJ/2022

Perjelas Ketentuan Faktur PPN Rumah DTP, DJP Terbitkan Surat Edaran

Muhamad Wildan | Jumat, 03 Juni 2022 | 11:00 WIB
Perjelas Ketentuan Faktur PPN Rumah DTP, DJP Terbitkan Surat Edaran

Ilustrasi. Gedung Ditjen Pajak (DJP). (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak menerbitkan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-14/PJ/2022 mengenai petunjuk pembuatan, pembetulan, serta penggantian faktur pajak untuk pelaksanaan insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas rumah.

SE-14/PJ/2022 diterbitkan untuk memberikan petunjuk mengenai mekanisme penerbitan dua faktur pajak atas penyerahan rumah yang memperoleh insentif PPN DTP. Mekanisme penerbitan faktur pajak tersebut tidaklah diatur dalam PMK No. 6/2022.

"PMK 6/2022 tidak mengatur mekanisme penerbitan 2 buah faktur pajak atas pembayaran di Maret 2021 hingga mulai berlakunya PMK 6/2022 yang akan memanfaatkan insentif PPN DTP berdasarkan PMK 6/2022," bunyi bagian umum dari SE-14/PJ/2022, dikutip pada Jumat (3/6/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selain memerinci mekanisme penerbitan dua faktur pajak, surat edaran terbaru ini juga memberikan penjelasan mengenai ketentuan penerbitan faktur pajak seiring dengan berlakunya Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-03/PJ/2022.

Seperti diketahui, PER-03/PJ/2022 mewajibkan PKP mengunggah faktur paling lambat pada tanggal 15 bulan berikutnya setelah pembuatan faktur pajak.

Poin-poin yang diatur pada SE-14/PJ/2022 antara lain cara pembuatan, pembetulan, serta penggantian faktur pajak dalam rangka pemanfaatan PPN DTP berdasarkan PMK 6/2022 atas pembayaran pada Maret 2021 hingga berlakunya PMK 6/2022.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Lalu, mengenai pelaporan faktur pajak atas pembayaran Maret 2021 hingga berlakunya PMK 6/2022; kewajiban PKP atas penyerahan rumah yang memanfaatkan PPN DTP, tetapi ternyata tak memenuhi syarat mendapatkan insentif; dan perlakuan pengenaan sanksi denda.

Secara umum, PKP yang melakukan penyerahan rumah harus membuat 2 faktur pajak, yaitu faktur pajak kode transaksi 01 untuk bagian harga jual yang tidak mendapatkan insentif dan kode transaksi 07 untuk bagian harga jual yang mendapatkan insentif PPN DTP.

Faktur pajak harus diisi secara lengkap dan benar dengan memuat informasi tentang nama pembeli beserta NIK atau NPWP-nya, kode identitas rumah, dan cap "PPN DITANGGUNG PEMERINTAH EKSEKUSI PMK NOMOR 6/PMK.010/2022".

Rumah yang penyerahannya mendapatkan insentif PPN DTP ialah rumah dengan harga jual maksimal Rp5 miliar; baru dan diserahkan dalam kondisi siap huni; memiliki kode identitas rumah; dan belum pernah dilakukan pemindahtanganan sebelumnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN