Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Sin Tax Coalition mendesak pemerintah Filipina untuk segera menaikkan tarif cukai atas berbagai produk yang konsumsinya harus dikendalikan.
Pemimpin koalisi sekaligus Direktur Eksekutif Action for Economic Reforms Filomeno Sta. Ana mengatakan kenaikan tarif cukai akan menurunkan konsumsi barang yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.
"Sayangnya, pemerintahan Marcos seperti enggan menaikkan tarif cukai, khususnya pada rokok dan minuman beralkohol. Presiden Marcos sudah terikat dengan industri tembakau," katanya, dikutip pada Minggu (29/1/2023).
Sta. Ana menambahkan kenaikan tarif cukai juga dapat menambah pundi-pundi penerimaan negara sehingga dapat membiayai berbagai program peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dia menilai pemerintah harus mengkaji kebijakan cukai yang berlaku di Filipina secara berkelanjutan. Salah satunya mengenai tarif cukai yang perlu dinaikkan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat.
Dia juga menyayangkan sikap Presiden Ferdinand Marcos Jr. yang tidak tegas terhadap barang-barang dengan eksternalitas negatif. Padahal, lanjutnya, Marcos saat menjadi anggota DPR terkenal lantang dalam menyuarakan cukai rokok dan minuman beralkohol.
Sta. Ana menyebut pemerintah dapat menaikkan tarif cukai untuk meningkatkan penerimaan negara secara berkelanjutan. Sebab, kebutuhan belanja akan terus meningkat setelah pandemi Covid-19 seperti untuk memitigasi perubahan iklim.
"Ada cara untuk meningkatkan pendapatan, yaitu menaikkan tarif cukai rokok, minuman beralkohol, dan produk berbahaya lainnya," ujarnya seperti dilansir news.abs-cbn.com.
Sin Tax Coalition terbentuk dengan anggota yang berasal dari berbagai kalangan seperti anggota DPR, pejabat pemerintah, dokter, advokat kesehatan, serta kelompok masyarakat sipil. Dalam peringatan 10 tahun UU Cukai, koalisi mendesak pemerintah menaikkan tarif cukai atas berbagai barang.
Filipina telah mengenakan cukai terhadap berbagai barang di antaranya rokok, minuman beralkohol, perhiasan, parfum dan air toilet, kapal pesiar dan kapal lain yang digunakan untuk keperluan hiburan dan atau olahraga, minuman berpemanis, serta produk bahan bakar (petroleum). (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.