UNI EMIRAT ARAB

Mulai Tahun Depan, Uni Emirat Arab Wajibkan UMKM untuk Lapor SPT

Muhamad Wildan | Minggu, 28 Agustus 2022 | 13:30 WIB
Mulai Tahun Depan, Uni Emirat Arab Wajibkan UMKM untuk Lapor SPT

Ilustrasi.

DUBAI, DDTCNews - Sekitar 85% dari 650.000 UMKM yang terdaftar di Uni Emirat Arab diketahui masih belum siap mematuhi ketentuan pajak yang akan berlaku pada tahun depan.

Penyelenggara UAE Corporate Tax Forum Nizam Deen mengatakan perusahaan di Uni Emirat Arab bakal wajib membayar PPh badan dengan tarif sebesar 9% mulai 1 Juni 2023.

"Oleh karena itu, UMKM harus terlebih dahulu membiasakan diri dengan akuntansi dan pelaporan keuangan yang tepat," katanya, dikutip dari zawya.com, Minggu (28/8/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Saat ini, UMKM dengan penghasilan di bawah AED375.000 atau Rp1,5 miliar per tahun memang tidak diwajibkan membayar PPh badan. Meski demikian, UMKM nantinya tetap berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan dan mengisi SPT.

Sebagian besar dari UMKM di Uni Emirat Arab tidak memiliki sistem pembukuan yang baik dan tidak menyusun laporan keuangan. Dengan demikian, UMKM bakal menghadapi kesulitan ketika menyusun dan melaporkan SPT.

Penerapan PPN pada 2018 memang telah mendorong segelintir pengusaha untuk terbiasa dengan proses administrasi pajak, khususnya atas pengusaha dengan omzet di atas threshold pengusaha kena pajak (PKP).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pemberlakuan PPh badan diekspektasikan akan berdampak luas terhadap pengusaha karena baik mereka yang wajib maupun tidak wajib membayar pajak bakal sama-sama diwajibkan untuk mengisi SPT secara berkala.

Di sisi lain, otoritas pajak Uni Emirat Arab terus meningkatkan aktivitas kunjungan ke lokasi usaha wajib pajak secara signifikan dalam tahun berjalan ini. Harapannya, kepatuhan wajib pajak dapat terus meningkat.

Sepanjang semester I/2022, Federal Tax Authority (FTA) mencatat kunjungan (visit) fiskus ke alamat wajib pajak mencapai 9.948 kali. Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 4.878 kunjungan. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN