ESTONIA

Kurangi Volume Sampah, Estonia Segera Terapkan Cukai Plastik

Dian Kurniati | Sabtu, 17 Juni 2023 | 12:00 WIB
Kurangi Volume Sampah, Estonia Segera Terapkan Cukai Plastik

Warga membuang sampah plastik ke dalam 'Eco Bin' di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU

TALLINN, DDTCNews - Pemerintah Estonia berencana mengenakan cukai atas kemasan plastik untuk mendorong produsen kemasan menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Direktur Manajemen Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Sigrid Soomlais mengatakan sepertiga sampak yang diproduksi masyarakat merupakan kemasan plastik. Menurutnya, kebijakan cukai plastik akan membuat upaya penurunan sampah plastik berjalan lebih cepat.

"Cukai plastik dan kemasan sudah masuk dalam program aksi pemerintah," katanya, dikutip pada Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Soomlais mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup telah mengusulkan pungutan cukai plastik sejak 2 tahun lalu. Sayangnya, usulan tersebut gagal mendapatkan persetujuan politik di pemerintah.

Estonia sebagaimana anggota Uni Eropa lainnya telah berkomitmen menurunkan sampah plastik dan mendaur ulang setidaknya setengah dari semua sampah kemasan plastik pada 2025. Namun, saat ini negara tersebut hanya mampu mendaur ulang 41% sampah plastik.

Menurutnya, pemerintah berencana meningkatkan daur ulang kemasan plastik menggunakan 3 pendekatan. Pertama, kementerian akan membuat sistem pengumpulan sampah kemasan plastik di rumah tangga yang lebih sederhana.

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Kedua, pemerintah berencana menyediakan pendanaan bagi pengusaha yang berinvestasi dalam teknologi daur ulang. Ketiga, mendorong pengusaha merancang kemasan yang lebih cocok untuk didaur ulang.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Makanan Estonia Sirje Potisepp menilai kebijakan cukai plastik akan menyebabkan kenaikan harga makanan meningkat dan makin membebani masyarakat. Dia beralasan, sejauh ini belum ada ada alternatif kemasan yang murah seperti plastik.

"Perusahaan di Estonia belum mampu menanggung sendiri biaya pengemasan yang direncanakan sehingga biaya tersebut pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen," ujarnya dilansir news.err.ee. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN