AUSTRALIA

Industri Game Minta Potongan Pajak 30%

Dian Kurniati | Minggu, 22 November 2020 | 12:01 WIB
Industri Game Minta Potongan Pajak 30%

Ilustrasi. (Foto: computerhowtoguide.com)

CANBERRA, DDTCNews - Asosiasi Games dan Hiburan Interaktif (Interactive Games and Entertainment Association/IGEA) meminta Pemerintah Australia memberikan potongan pajak 30% untuk pelaku industri games.

Ombudsman Usaha Kecil Australia Kate Carnell mengatakan pemotongan pajak akan mendorong industri games lebih produktif, seperti yang diberikan negara-negara lain. Jika mendapat insentif pajak itu, produsen games Australia akan lebih kompetitif secara internasional.

"Secara internasional, kami melihat industri produksi video games di negara-negara yang menawarkan insentif pajak seperti Kanada, Inggris, dan Selandia Baru mendapatkan pangsa pasar yang jauh lebih besar," katanya di Canberra, Kamis (19/11/2020).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Carnell mengatakan pemerintah perlu mendukung industri video games karena memiliki potensi besar terhadap perekonomian Australia. Apalagi, kebanyakan produsen video games masih berupa industri kecil dan start up.

Ia menilai Australia memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan lebih besar dalam bisnis video games. Saat ini, industri video games global bernilai sekitar AU$250 miliar atau Rp2,58 kuadriliun pada 2019, tetapi porsi Australia hanya AU$114 juta atau Rp1,17 triliun.

Dia pun menyarankan pemerintah membuat skema insentif pajak untuk mendukung sektor usaha tersebut. Misalnya di Kanada, pemerintah menawarkan potongan pajak digital yang mempertimbangkan jumlah tenaga kerja dan biaya pemasaran produk.

Baca Juga:
Kurs Pajak: Bergerak Dinamis, Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS

Berkat insentif tersebut, industri video games Kanada kini mampu mempekerjakan lebih dari 27.000 orang secara penuh waktu dan menghasilkan pendapatan AU$3,8 miliar atau Rp39,3 triliun.

Sementara di Australia, menurut Carnell, tenaga kerja penuh waktu pada sektor tersebut kurang dari 1.300 orang dan berpenghasilan lebih rendah dari negara tetangga, Selandia Baru.

Dengan keringanan pajak, merujuk penelitian IGEA, Australia diperkirakan dapat mengembangkan video games bernilai AU$1 miliar atau Rp10,3 triliun, meningkatkan pendapatan ekspor, serta mempekerjakan hingga 10.000 pekerja.

"Keringanan pajak untuk pengembangan industri video games akan menjadi awal yang sangat baik bagi Australia," ujarnya seperti dilansir dari miragenews.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 18 Desember 2024 | 09:01 WIB KURS PAJAK 18 DESEMBER 2024 - 24 DESEMBER 2024

Kurs Pajak: Bergerak Dinamis, Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 11 Desember 2024 | 09:15 WIB KURS PAJAK 11 DESEMBER 2024 - 17 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah Terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra