Ilustrasi.
GEORGETOWN, DDTCNews – Pemerintah Guyana memberikan pembebasan pajak penghasilan (PPh) selama sebulan untuk beberapa profesi tertentu meliputi polisi, tentara, pemadam kebakaran, dan petugas lapas.
“Kami tidak mengambil pajak selama satu bulan. Itu karena Anda pantas mendapatkannya, karena Anda bekerja keras untuk [pekerjaan] itu,” ujar Presiden Guyana Mohamed Irfaan Ali dikutip dari Dpi, Minggu (26/12/2021).
Keputusan tersebut juga melanjutkan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Guyana sebelumnya. Pada 21 Desember 2021, penghasilan yang diperoleh 9.200 petugas kesehatan yang menangani pandemi Covid-19 selama dua minggu dibebaskan dari pajak.
Dari kebijakan tersebut, negara diperkirakan kehilangan pendapatan senilai GUY$612 juta atau setara dengan Rp42,75 miliar. Dengan demikian, pegawai pemerintah mendapatkan penghasilan penuh karena tidak dipotong pajak.
Pada saat bersamaan, pemerintah menaikkan gaji 50.000 PNS hingga 7%. Dari kenaikan gaji tersebut, belanja negara meningkat hingga GUY$10,5 miliar atau setara dengan Rp 733,51 miliar. Adapun kenaikan gaji merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada PNS.
Untuk diketahui, Guyana merupakan negara yang berlokasi di Amerika Selatan dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 14,5% pada Juni 2021. Guyana mengenakan tarif pajak yang bervariasi tergantung besaran penghasilan, mulai dari 28% hingga 40%.
Pada 2022, Pemerintah Guyana menargetkan peningkatan penerimaan pajak dari penjualan minyak dan non-migas, seperti tebu, beras, dan peternakan. Guyana juga mengandalkan pertambangan dan galian sebagai sumber ekonomi yang berkembang pesat di Guyana. (rizki/rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.