FILIPINA

Filipina Jadi Tujuan Investasi Paling Menarik ke-2 di ASEAN, Kok Bisa?

Dian Kurniati | Jumat, 24 Januari 2020 | 16:40 WIB
Filipina Jadi Tujuan Investasi Paling Menarik ke-2 di ASEAN, Kok Bisa?

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

MANILA, DDTCNews—Uni Eropa menyebut Filipina sebagai negara tujuan investasi paling menarik ke-2 di ASEAN setelah Thailand lantaran tarif PPh Badan di negara tersebut terbilang kompetitif ketimbang negara-negara tetangga.

Delegasi Uni Eropa untuk Filipina Thomas Wiersing menilai rencana pemerintah Filipina mengurangi tarif PPh Badan dari 30 persen menjadi 20 persen selama 10 tahun cukup menarik bagi investor Eropa.

“[Rencana pengurangan PPh Badan] Akan menjadikan Filipina lebih kompetitif ketimbang negara lain di ASEAN,” katanya, Jumat (24/01/2020).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk diketahui, wacana pengurangan tarif PPh Badan itu merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengamandemen UU Rasionalisasi Pajak Penghasilan Komprehensif dan Insentif. Namun, RUU ini juga masih belum disetujui Senat.

"Kami menyerukan agar RUU itu cepat selesai, dan berisi ketentuan yang adil untuk investor, baik yang sudah ada maupun pendatang baru," ujar Wiersing dikutip dari Philstar.

Meski prospek bisnis di Filipina cukup cerah, Wiersing menilai Negara Lumbung Padi ini masih harus memperbaiki sejumlah regulasinya guna meningkatkan daya saing, dan menarik lebih banyak lagi investasi dari asing.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

"Terlepas dari upaya menyederhanakan regulasi dan menarik lebih banyak investasi, iklim usaha di Filipina tetap butuh peningkatan, misalnya UU Layanan Publik dan UU Liberalisasi Perdagangan Eceran," tuturnya.

Wiersing mencatat Uni Eropa menyumbang sekitar 6 persen dari total nilai investasi yang masuk ke Filipina tahun lalu. Dengan catatan itu, Filipina masih memiliki peluang untuk menarik lebih banyak investor Eropa. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN