UNIVERSITAS PADJADJARAN

FEB Unpad Siapkan Lulusan yang Sesuai dengan Kebutuhan Industri

Redaksi DDTCNews | Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:00 WIB
FEB Unpad Siapkan Lulusan yang Sesuai dengan Kebutuhan Industri

Ilustrasi. Gedung LEAD FEB Unpad.

SUMEDANG, DDTCNews – FEB Unpad resmi menjalin kerja sama pendidikan dengan DDTC. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) serta memorandum of agreement (MoA).

Kemitraan atau kerja sama yang dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi salah satu bagian dari upaya untuk menyiapkan lulusan dengan kompetensi serta kualifikasi sesuai dengan kebutuhan industri.

“Salah satu tujuan dari FEB adalah menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang diakui dan berdampak baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dekan FEB Unpad Nunuy Nur Alfiah, Rabu (26/10/2022),

Baca Juga:
Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Kemitraan itu juga mendukung metode pembelajaran yang diterapkan dalam perkuliahan, yakni 60% praktik serta 40% teori dan konsep. Dengan pola perkuliahan student centered learning, pembelajaran dilakukan dengan berbagai strategi dan teknik yang menantang.

Pola perkuliahan tersebut juga mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dalam bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Mahasiswa juga terlatih secara mandiri dan berani mengemukakan pendapat dengan beragam sumber literasi.

Dengan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk DDTC, FEB Unpad juga mendorong adanya program seminar dan pelatihan. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam lingkup penelitian atau riset serta program pemagangan (internship program).

Baca Juga:
Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

Sebagai informasi, FEB Unpad awalnya menggunakan nama Fakultas Ekonomi (FE) dan didirikan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 tanggal 18 september 1957 tentang Pendirian Universitas Padjadjaran.

Dalam upaya menempatkan sebagai institusi di bidang ilmu manajemen dan bisnis, baik di tingkat nasional maupun internasional –yang relevan dengan upaya Unpad menuju world class university—FE Unpad berubah nama menjadi FEB Unpad pada 26 Agustus 2011.

FEB Unpad telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu fakultas ekonomi terbaik di Indonesia. FEB Unpad juga memiliki akreditasi A untuk berbagai program studi. Selain itu, memperkuat reputasi internasionalnya, FEB Unpad juga menjadi anggota AACSB International, AAPBS, dan ABEST 21.

Baca Juga:
Mahasiswa UII! Yuk Ikut Pembekalan Softskill dan Tips Magang di DDTC

Berlokasi di Kampus Jatinangor Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, FEB Unpad saat ini memiliki 4 Program Sarjana Terapan, 5 Program Sarjana, 6 Program Magister, 3 Program Doktoral, dan 1 Program Profesi.

Salah satu Program Sarjana Terapan yang dimiliki FEB Unpad adalah Program Studi D-4 Akuntansi Perpajakan. Program studi ini berdiri pada 21 Juli 2016 berdasarkan pada Keputusan Rektor Unpad No. 1165/UN6.RKT/KEP/HK/2016.

Program Studi Akuntansi Perpajakan merupakan bagian dari Departemen Akuntansi yang lebih spesifik pada konsep teoretis serta implementasi terkait dengan sistem perpajakan, terutama di Indonesia.

Baca Juga:
Daftar Pemenang Lomba Menulis Artikel Pajak 2024 Berhadiah Rp52 Juta

Profil lulusan yang diharapkan dari program studi ini adalah pemimpin dalam perpajakan pada tingkat nasional dengan jiwa pengetahuan dan implementasi perpajakan. Lulusan program studi ini juga diharapkan menguasai kompetensi digital dan memiliki visi keberlanjutan (e-taxation).

“Dengan demikian, terbuka kesempatan luas bagi alumnusnya untuk bekerja sebagai analis pajak, staf konsultan pajak, staf akuntansi pajak, account representative, pemeriksa pajak, penelaah keberatan, dan berbagai profesi lainnya dalam bidang perpajakan,” ujar Kepala Program Studi Akuntansi Perpajakan Unpad Muhammad Dahlan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:27 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Mahasiswa UII! Yuk Ikut Pembekalan Softskill dan Tips Magang di DDTC

Rabu, 16 Oktober 2024 | 09:00 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Daftar Pemenang Lomba Menulis Artikel Pajak 2024 Berhadiah Rp52 Juta

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah