MANAGER OF DDTC CONSULTING RINAN AUVI METALLY:

‘Penting bagi Profesional Pajak untuk Menguasai Seni Berkomunikasi’

Redaksi DDTCNews | Selasa, 06 Agustus 2024 | 12:20 WIB
‘Penting bagi Profesional Pajak untuk Menguasai Seni Berkomunikasi’

International Tax Review (ITR) kembali mengadakan ajang penghargaan Asia-Pacific Tax Awards 2024. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas pencapaian dan prestasi kepada firma dan para profesional pajak di kawasan Asia-Pasifik.

Dalam ajang tersebut, Rinan Auvi Metally yang saat ini juga menjabat sebagai Manager of DDTC Consulting masuk sebagai salah satu nomine dalam kategori Tax Controversy Rising Star.

Kepada DDTCNews, Auvi berbagi lebih banyak tentang perjalanan kariernya, tantangan-tantangan profesi yang dihadapi, serta pendekatan dan strategi yang dipakai dalam menyelesaikan berbagai kasus sengketa pajak. Berikut kutipannya.

Bisa Anda ceritakan latar belakang pendidikan Anda dan bagaimana prosesnya bisa berkarier di bidang pajak?

Saya merupakan lulusan S-1 dari Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Administrasi Fiskal. Saya sudah di DDTC sejak masih kuliah. Ketika itu, saya mengikuti program magang di DDTC pada 2010. Jadi, saya sudah start di DDTC sejak saat itu hingga sekarang.

Jika dihitung lamanya, saya sudah berkarier di DDTC kurang lebih 13 tahun. Mulai dari anak magang hingga sekarang sudah menjabat sebagai Manager of DDTC Consulting.

Apa yang mendorong Anda untuk berkarier di bidang pajak?

Pilihan karier ini tentunya terkait dengan pemilihan jurusan pada saat berkuliah. Saya memilih jurusan Ilmu Administrasi Fiskal karena berpikir pekerjaan di bidang pajak menawarkan banyak kesempatan. Di setiap perusahaan, pasti ada bagian pajak yang berperan penting.

Saya juga melihat bidang ini sebagai tantangan intelektual yang memerlukan pemahaman mendalam tentang peraturan dan hukum yang selalu berkembang, serta kemampuan analitis yang kuat untuk memecahkan masalah kompleks.

Meski begitu, awalnya sih enggak kepikiran bakal berkarier menjadi profesional pajak. Pada awalnya sempat terpikir menjadi akuntan karena sama-sama penting di suatu perusahaan dan kesempatannya juga banyak.

Tapi yah, pada akhirnya bekerja di bidang pajak. Tentu, dalam perjalanan karier saya, banyak suka dukanya. Saya sih menikmatinya apalagi lingkungan kantor ini juga mendukung. Selain benefit atau gaji, lingkungan atau rekan kerja juga penting.

Bagaimana Anda menggambarkan perjalanan karier Anda hingga saat ini?

Perjalanan karier di bidang ini tentu punya tantangannya tersendiri. Dari tuntutan jam kerja yang terkadang harus lembur hingga kewajiban untuk terus belajar mempelajari ketentuan perpajakan yang sangat dinamis menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari.

Namun, semua tantangan tersebut membentuk saya menjadi profesional yang lebih baik. Saya belajar bahwa ketekunan dan dedikasi ialah kunci untuk berhasil. Setiap tantangan baru memberikan pelajaran berharga yang membantu saya tumbuh dan berkembang sebagai profesional.

Apa tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi dalam menangani sengketa pajak?

Tantangan terbesar saya mungkin "seni berkomunikasi" dengan otoritas pajak atau pengadilan pajak. Bagaimana menyampaikan argumentasi terhadap suatu sengketa pajak, baik melalui penyampaian dokumen bukti atau juga peraturan pajak, menjadi aspek yang sangat penting.

Untuk itu, kita dituntut harus mampu menyampaikan informasi secara jelas dan meyakinkan, serta memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan mempertahankan posisi kita dengan cara yang profesional dan etis.

Terlebih, para pegawai pajak yang kita temui juga punya karakteristik tersendiri. Alhasil, pendekatan yang dilakukan terhadap pegawai pajak juga tidak sama. Jadi, ini butuh skill nonteknis. Untuk punya ini, saya belajar banyak dari para senior.

Pada awal karier, saya sering kali diajak senior untuk bertemu pegawai pajak atau klien. Bagaimana berkomunikasi dengan mereka. Awal-awal itu keringat dingin, tapi lama-lama mulai terbiasa. Jadi, belajar komunikasi ini jalurnya tidak formal, tapi penting sekali.

Saya sendiri juga masih terus belajar mengenai skill-skill nonteknis ini. Bagaimanapun ini penting karena komunikasi yang lancar dengan pegawai pajak menjadi awal yang positif menuju hasil yang kita inginkan nantinya.

Baru setelah itu, ajang pembuktian, argumentasi, peraturan-peraturan dikeluarkan. Intinya, ketika ketemu pegawai pajak itu, suasananya dibuat enteng dulu. Jangan hawanya berat di awal. Kalau sudah begitu, diskusi dengan orang pajak juga akan lebih mudah.

Apakah cara-cara itu juga ditularkan ke tim?

Tentu saja. Saya juga terapkan ini ke tim. Tentu, tidak semua dapat langsung menguasai. Ada juga yang sudah dibawa kemana-mana, tetapi tetap belum bisa dilepas sendiri. Menurutku, berkomunikasi ini memang tidak mudah.

Tapi, sekali lagi, seni berkomunikasi ini penting. Kalau tidak salah, DDTC pernah mendatangkan pembicara tentang tips-tips berkomunikasi. Jadi, seni berkomunikasi ini tidak mudah karena enggak semua orang punya bakat berkomunikasi dengan baik.

Bisa Anda ceritakan salah satu kasus sengketa pajak yang paling berkesan?

Salah satu kasus yang paling berkesan adalah pemeriksaan pajak terhadap sebuah perusahaan beberapa bulan lalu. Dalam kasus ini, jumlah pajak yang masih harus dibayar, setelah pembahasan akhir pemeriksaan, berkurang banyak dari temuan pemeriksa.

Ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang efektif dan argumentasi yang kuat dalam proses sengketa pajak. Kasus ini juga mengajarkan saya betapa pentingnya persiapan yang matang, termasuk pengumpulan dan analisis bukti yang kuat, serta kemampuan untuk mempertahankan argumen di depan otoritas pajak.

Apa pendekatan atau strategi yang Anda gunakan dalam menyelesaikan kasus sengketa pajak?

Dalam menyelesaikan sengketa pajak, kita harus menggali fakta yang mendasari timbulnya sengketa tersebut. Setelah mengetahui penyebab timbulnya sengketa, kita bisa mempersiapkan argumentasi yang meyakinkan bahwa wajib pajak telah memenuhi kewajiban perpajakannya.

Argumentasi tersebut tentu bisa diambil dari sisi peraturan perpajakan yang berlaku dan dokumen bukti terkait. Selain itu, sebisa mungkin jangan melakukan kesalahan yang sama. Wanti-wanti klien juga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama ke depannya.

Apa arti nominasi penghargaan Tax Controversy Rising Star dari ITR Award 2024 bagi Anda?

Nominasi penghargaan ini menjadi tanggung jawab baru bagi saya untuk terus berkontribusi dalam membantu klien-klien menyelesaikan sengketa pajaknya. Penghargaan ini juga menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri dan pelayanan kepada klien.

Selain itu, nominasi ini merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi selama ini, serta juga menjadi dorongan untuk terus belajar dan berkembang di bidang perpajakan. Hal ini juga menjadi pengakuan atas kinerja tim di DDTC. Tentu saja saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Founder DDTC, Pak Darussalam dan Pak Danny, atas dukungan dan arahannya selama ini.

Apa pandangan Anda tentang perkembangan regulasi pajak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini?

Beberapa tahun belakangan ini, peraturan perpajakan di Indonesia sangat dinamis. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi profesional pajak untuk selalu memperbarui pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan terbaru.

Namun, dinamika ini juga memberikan peluang untuk belajar dan berkembang lebih baik. Regulasi yang terus berubah menuntut kita untuk adaptif dan proaktif memahami serta menerapkan peraturan yang baru, agar dapat memberikan saran dan solusi yang tepat.

Bagi saya, DDTCNews cukup membantu saya untuk tetap update. Sering berita-berita terkait dengan pajak pop up di ujung laptop. Meski tidak sempat membaca semua, tetapi highlight yang diberikan cukup membantu isu-isu pajak terkini.

Ini juga membantu saya ketika ada klien membawa persoalan, saya cukup membuka lagi berita atau informasi di DDTCNews untuk mencari tahu duduk persoalannya sebelum memberikan tanggapan kepada klien.

Seperti yang pernah diajarkan oleh senior saya, profesional itu enggak harus tahu semua, tapi yang penting kita tahu cara mencari informasinya. Saya juga beruntung rekan-rekan kerja memiliki kemauan untuk sharing knowledge.

Saya kira ini penting sekali untuk sharing knowledge. Pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat selesai, terutama ketika melakukan riset putusan untuk meyakinkan bahwa interpretasi kita mengenai suatu peraturan itu sudah benar.

Apa saran Anda untuk profesional muda yang ingin meniti karier di bidang pajak?

Bagi profesional muda yang ingin meniti karier di bidang pajak, penting untuk memiliki semangat belajar yang tinggi. Pengembangan keterampilan seperti public speaking dan menulis juga sangat penting karena hal tersebut akan bersinggungan dengan pekerjaan sehari-hari.

Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di bidang perpajakan. Selain itu, penting membangun jaringan profesional dan mencari mentor yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan karier.

Apa yang memotivasi Anda untuk terus berkembang dalam karier Anda?

Yang memotivasi saya adalah keinginan untuk terus menjaga keberlangsungan informasi yang simetris bagi wajib pajak terkait peraturan-peraturan pajak yang berlaku di Indonesia.

Saya ingin memastikan bahwa setiap wajib pajak memiliki pemahaman yang tepat tentang kewajiban perpajakan mereka dan membantu mereka dalam memenuhi kewajiban tersebut dengan benar.

Selain itu, saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan layanan terbaik kepada klien dan membantu mereka mengatasi tantangan perpajakan yang kompleks. (rig)

Simak profil Rinan Auvi Metally di sini.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR

0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:12 WIB LITERATUR PAJAK

Gratis! Download 10 Buku Pajak yang Diterbitkan DDTC

Jumat, 20 Desember 2024 | 19:53 WIB BUKU PAJAK

Perkuat Literasi Pajak, 9 Buku DDTC Ini Bisa Diunduh Gratis!

Jumat, 20 Desember 2024 | 16:53 WIB INFOGRAFIS PAJAK

11 Barang Kebutuhan Pokok Bebas PPN Indonesia

BERITA PILIHAN

Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP