UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pahami Soal PPS dan Dampaknya untuk Wajib Pajak, USU Gelar Lokakarya

Redaksi DDTCNews | Kamis, 23 Juni 2022 | 18:01 WIB
Pahami Soal PPS dan Dampaknya untuk Wajib Pajak, USU Gelar Lokakarya

Berfoto bersama dalam lokakarya bertema Implementasi dan Dampak Program Pengungkapan Sukarela (PPS). 

MEDAN, DDTCNews – Tax Center Universitas Sumatera Utara (USU) dan Program Studi D-3 Administrasi Perpajakan Fisip USU bersama KPP Pratama Medan Polonia menggelar lokakarya sosialisasi dinamika perpajakan.

Acara bertema Implementasi dan Dampak Program Pengungkapan Sukarela (PPS) digelar di Ruang Rapat Pimpinan Fisip USU, Kamis (23/6/2022). Plt Dekan Fisip USU Hatta Ridho berterima kasih kepada KPP Pratama Medan Polonia yang bersedia memberi edukasi tentang PPS untuk dosen dan tenaga akademik.

“USU berkomitmen untuk mendukung program PPS yang merupakan amanat dari UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP),” ujar Hatta, dikutip dari keterangan resmi.

Baca Juga:
Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Dalam kesempatan tersebut, dia mengimbau dosen dan tenaga kependidikan Fisip USU untuk mengikuti PPS jika masih mempunyai harta dan penghasilan yang belum dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi pada 2016 – 2020.

Menurut dia, keikutsertaan dalam skema kebijakan II PPS akan menghindarkan wajib pajak terhadap sanksi perpajakan yang muncul pada masa mendatang. Program ini akan berakhir beberapa hari lagi, tepatnya pada 30 Juni 2022.

Dalam acara ini, Kepala KPP Pratama Medan Polonia Augus Hendra Simatupang memaparkan poin-poin kebijakan pascaberlakunya UU HPP. Selain implementasi PPS, salah satu kebijakan dalam UU HPP adalah penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) orang pribadi.

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Augus juga mengimbau para sivitas akademika Fisip USU yang mengisi LHKPN dan LHK ASN agar menyesuaikan daftar harta yang diisi dengan daftar harta pada SPT. Jika masih ada harta dan penghasilan yang belum terlapor, diharapkan dapat mengikuti program PPS.

“Ikut PPS yang akan berakhir pada 30 Juni 2022 demi menghindari sanksi hukum di bidang perpajakan yang mungkin muncul di kemudian hari akibat kelalaian tersebut,” katanya.

Dalam lokakarya ini, Tim Penyuluh KPP Pratama Medan Polonia memaparkan ketentuan umum PPS, tarif PPh final, serta tata cara bagi para wajib pajak yang ingin mengikuti program pada skema kebijakan I dan kebijakan II.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Tim juga memberitahukan tentang dampak hukum terkait dengan kepemilikan harta dan penghasilan yang belum dilaporkan dalam SPT PPh orang pribadi tapi tidak mengikuti PPS.

Acara ini juga dihadiri Ketua Program Studi D-3 Administrasi Perpajakan Fisip USU M. Husni Thamrin Nasution, Sekretaris Program Studi D-3 Administrasi Perpajakan Fisip USU Faisal Eriza, Staf Tax Center USU Indra Efendi Rangkuti, Tim Penyuluh KPP Pratama Medan Polonia, dan para pengelola program studi serta tenaga akademik di Fisip USU.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan lokakarya ini, Tax Center USU dan Program Studi D-3 Administrasi Perpajakan Fisip USU dengan KPP Pratama Medan Polonia akan membuka Pojok PPS mulai Senin, 27 Juni 2022. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya