Presiden Jokowi dan PM Malaysia Ismail Sabri di Istana Bogor, (10/11/2021). (BPMI)
JAKARTA, DDTCNews - Indonesia dan Malaysia bersepakat menerapkan skema Travel Corridor Arrangement (TVA) di antaranya kedua negara. Kesepakatan ini diambil saat pemimpin kedua negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/11/2021).
Jokowi mengatakan TVA diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dan Malaysia. Melalui kerja sama tersebut, perjalanan perjalanan untuk keperluan bisnis, ekonomi, serta diplomatik dan dinas akan lebih mudah.
"Guna mendukung upaya pemulihan ekonomi, tadi kami juga sudah sepakat untuk dibuat Travel Corridor Arrangement yang secara bertahap nanti akan kita membukanya satu persatu," katanya usai bertemu dengan Ismail Sabri.
Jokowi mengatakan kesepakatan mengenai Travel Corridor Arrangement menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuannya dengan Ismail Sabri. Dengan kesepakatan itu, dia berharap kedua negara dapat pulih lebih cepat dari pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ismail Sabri menilai TVA atau Vaccinated Traveling dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kedua negara. Sebagai langkah awal, lanjutnya, pembukaan perjalanan dapat dilakukan untuk rute perjalanan Kuala Lumpur ke Jakarta dan Bali.
Menurutnya, kesepakatan pembukaan perjalanan tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh menteri-menteri terkait dari kedua negara. Demikian pula mengenai mekanisme pembukaan perbatasan untuk memastikan kebijakan itu berjalan efektif dan aman.
"Insyaallah jika dipercepatkan urusan untuk detailnya, kita bersetuju tadi supaya joint statement akan kita buat untuk kita mengumumkan pembukaan border antara Malaysia dengan Indonesia," ujarnya.
Selain mengenai TVA, pertemuan Jokowi dan Ismail Sabri juga membahas 3 isu lainnya. Isu tersebut meliputi kerja sama perlindungan warga negara Indonesia di Malaysia yang didorong dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman, negosiasi batas negara baik batas darat dan batas laut, serta kondisi keamanan di kawasan seperti di Myanmar dan Laut Cina Selatan. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.