FEB UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Hadir di UNS, Darussalam Bagikan Tip Membangun Karier di Bidang Pajak

Redaksi DDTCNews | Minggu, 22 Oktober 2023 | 12:03 WIB
Hadir di UNS, Darussalam Bagikan Tip Membangun Karier di Bidang Pajak

Founder DDTC Darussalam dalam Talk Show Career Talk: Unlocking Your Dream Career for Your Brighter Future di UNS Tower, Minggu (22/10/2023).

SOLO, DDTCNews - Founder DDTC Darussalam berkesempatan mengisi salah satu sesi dalam talk show bertajuk Career Talk: Unlocking Your Dream Career for Your Brighter Future pada hari ini, Minggu (22/10/2023). Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo.

Di hadapan sekitar 500 peserta, terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum, Darussalam membagikan pengalaman dan tip dalam membangun karier sebagai profesional perusahaan, termasuk di bidang pajak. Menurut Darussalam, jenjang pendidikan formal saja belum cukup untuk menunjang profesionalisme seseorang nantinya. Ternyata ada modal yang lebih penting, yakni kebiasaan membaca dan menulis.

"Orang hebat di belahan dunia manapun punya minat tinggi untuk membaca dan menulis. Apapun pekerjaan Anda nantinya, kebiasaan membaca ini penting karena bisnis itu terus berkembang. Anda perlu mengimbangi perkembangan yang ada dengan terus membaca," kata Darussalam yang juga penerima penghargaan Alumni Berprestasi FEB UNS 2023 dalam talk show pagi ini.

Baca Juga:
Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Bagi Darussalam, setiap orang, termasuk lulusan FEB UNS, berhak untuk bermimpi menjadi seseorang yang sukses di berbagai bidang. Apapun impian yang dibangun, yang terpenting adalah melakukan action atau mengambil langkah nyata untuk mewujudkan mimpi.

Menurutnya, membaca dan menulis adalah langkah nyata atau action dalam usaha mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Misalnya, sebagai seorang profesional di bidang pajak. Dengan sistem pajak nasional dan internasional yang dinamis, menurut Darussalam, profesional di bidang pajak harus memiliki kegemaran untuk membaca.

Membaca akan memperluas pandangan dan keterampilan, terutama di tengah era globalisasi. Pandangan dan keterampilan yang cakap tersebut menjadi modal awal bagi seseorang untuk menjadi seorang ahli.

Baca Juga:
Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Namun, ternyata membaca saja tidak cukup. Darussalam menekankan, seorang profesional di bidang pekerjaan apapun perlu menuangkan pemikirannya ke dalam tulisan. Setelahnya, tulisan tersebut perlu dipublikasikan agar dibaca oleh masyarakat luas.

Darussalam memandang, hasil bacaan berbagai literatur dapat ditulis dan dipublikasikan dalam bentuk buku serta bentuk-bentuk lainnya. Dengan publikasi itu, tak menutup kemungkinan akan dibaca oleh calon-calon klien potensial. Publikasi dari pemikiran-pemikiran tentang perpajakan tersebut dapat menjadi pintu masuk seorang profesional pajak bisa berkembang.

"Dalam dunia bisnis, siapa tahu gara-gara orang membaca dan suka dengan tulisan Anda sehingga dia datang kepada Anda dan memberikan pekerjaan. Ini yang saya alami," tutur Darussalam.

Baca Juga:
Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Dengan banyaknya publikasi yang sudah diterbitkan, sambungnya, makin banyak orang memberikan kepercayaan kepada dirinya sebagai pakar di bidang pajak. Berkat publikasi itu, Darussalam mengaku dirinya tidak perlu lagi membawa kartu nama lagi untuk mengenalkan diri.

"Kalau kita tidak dikenal publik, siapa yang mau memberikan pekerjaan kepada kita? Dengan buku-buku ini, ketika saya bertemu dengan klien, dengan kolega, dengan aparat pajak, mereka tidak lagi bertanya siapa saya," ujarnya.

Hingga saat ini, Darussalam telah menjadi penulis, kontributor, dan editor dari sebanyak 22 buku yang dipublikasikan oleh DDTC.

Baca Juga:
DDTC Town Hall: From Vision to Action, Empowering Tomorrow

Berbagai buku yang diterbitkan tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen DDTC dalam berbagi pengetahuan (sharing knowledge). Hal ini juga menjadi bagian dari misi DDTC, yaitu berkontribusi dalam perumusan kebijakan pajak dan mengeliminasi informasi asimetris.

Dalam talk show hari ini, Darussalam juga berkesempatan membagikan salah satu buku terbitan DDTC, Indonesian Tax Manual 2023, kepada beberapa peserta yang beruntung. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Kamis, 23 Januari 2025 | 19:30 WIB DDTC TOWN HALL 2025

DDTC Town Hall: From Vision to Action, Empowering Tomorrow

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya