Telenor Myanmar. (foto mobileworldlive.com)
NAYPYIDAW, DDTCNews – Perusahaan telekomunikasi, Telenor Myanmar menyatakan harga SIM Card dan jasa layanan internet kemungkinan besar akan naik seiring dengan keputusan Pemerintah Myanmar yang menaikkan tarif pajak.
Dalam pernyataan resminya, Telenor menyatakan kenaikan tarif pajak tampaknya akan berdampak terhadap keterjangkauan jasa layanan yang diberikan selama ini. Untuk itu, perusahaan meminta para pelanggan untuk bersiap menghadapi perubahan harga data internet.
“Kenaikan pajak akan berdampak terhadap seluruh operatur jaringan seluler dan ISP di Myanmar. Seluruh operator juga bakal menghentikan penjualan SIM Card untuk sementara waktu,” jelasnya seperti dikutip dari dikutip dari mobileworldlive.com, Selasa (11/1/2022).
Untuk diketahui, Pemerintah Myanmar baru-baru ini meningkatkan tarif pajak atas kartu SIM card baru menjadi MMK20.000 atau sekitar Rp161.000,00. Selain itu, tarif pungutan sebesar 15% juga ditetapkan atas penghasilan dari layanan data internet.
Kebijakan kenaikan tarif SIM Card tersebut telah diatur melalui amendemen Undang-Undang Pajak Serikat 2021. Kemudian, regulasi tersebut akan diberlakukan mulai dari 8 Januari 2022 sampai dengan 31 Maret 2022.
Pemerintah menilai kenaikan pajak atas kartu SIM tidak hanya meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga mengurangi dampak penggunaan layanan internet yang ekstrem sehingga mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Selain itu, kenaikan tarif pajak untuk SIM Card baru juga untuk mengurangi jumlah pembelian SIM Card baru sehingga konsumen dapat mempertahankan penggunaan SIM Card dan mengisi ulang SIM Card tersebut. (vallen/rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.