MYANMAR

Beban Pajak Naik, Operator Telekomunikasi Ini Peringatkan Konsumen

Redaksi DDTCNews | Selasa, 11 Januari 2022 | 14:00 WIB
Beban Pajak Naik, Operator Telekomunikasi Ini Peringatkan Konsumen

Telenor Myanmar. (foto mobileworldlive.com)

NAYPYIDAW, DDTCNews – Perusahaan telekomunikasi, Telenor Myanmar menyatakan harga SIM Card dan jasa layanan internet kemungkinan besar akan naik seiring dengan keputusan Pemerintah Myanmar yang menaikkan tarif pajak.

Dalam pernyataan resminya, Telenor menyatakan kenaikan tarif pajak tampaknya akan berdampak terhadap keterjangkauan jasa layanan yang diberikan selama ini. Untuk itu, perusahaan meminta para pelanggan untuk bersiap menghadapi perubahan harga data internet.

“Kenaikan pajak akan berdampak terhadap seluruh operatur jaringan seluler dan ISP di Myanmar. Seluruh operator juga bakal menghentikan penjualan SIM Card untuk sementara waktu,” jelasnya seperti dikutip dari dikutip dari mobileworldlive.com, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Untuk diketahui, Pemerintah Myanmar baru-baru ini meningkatkan tarif pajak atas kartu SIM card baru menjadi MMK20.000 atau sekitar Rp161.000,00. Selain itu, tarif pungutan sebesar 15% juga ditetapkan atas penghasilan dari layanan data internet.

Kebijakan kenaikan tarif SIM Card tersebut telah diatur melalui amendemen Undang-Undang Pajak Serikat 2021. Kemudian, regulasi tersebut akan diberlakukan mulai dari 8 Januari 2022 sampai dengan 31 Maret 2022.

Pemerintah menilai kenaikan pajak atas kartu SIM tidak hanya meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga mengurangi dampak penggunaan layanan internet yang ekstrem sehingga mengganggu kesehatan fisik dan mental.

Selain itu, kenaikan tarif pajak untuk SIM Card baru juga untuk mengurangi jumlah pembelian SIM Card baru sehingga konsumen dapat mempertahankan penggunaan SIM Card dan mengisi ulang SIM Card tersebut. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN