PODTAX

Bagaimana Mengukur Biaya Kepatuhan Pajak?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 09 Desember 2020 | 10:00 WIB
Bagaimana Mengukur Biaya Kepatuhan Pajak?

TINGKAT kepatuhan pajak di Indonesia masih cenderung fluktuatif. Dilansir dari DJP, rasio kepatuhan formal pada periode 2017-2019 tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah wajib pajak terdaftar.

Salah satu penyebab belum optimalnya kepatuhan pajak ialah tingginya biaya kepatuhan (tax compliance cost). Oleh karena itu, upaya mengatasi tingginya biaya kepatuhan kian penting untuk dilakukan. Namun pertanyaannya, bagaimana cara agar dapat mengidentifikasi biaya kepatuhan pajak?

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pada kesempatan kali ini, DDTC PodTax berkesempatan untuk berbincang mengenai metode perhitungan biaya kepatuhan pajak bersama Dosen Ilmu Perpajakan dan Koordinator Tax Education and Research Center LPEM FEB UI, Ibu Christine Tjen.

Episode ini mengulas studi yang dilakukan oleh University of New South Wales dalam mengukur biaya kepatuhan PPN di suatu negara. Lantas, apa yang membedakan metode di penelitian ini dengan metode yang telah berkembang? Kemudian, apakah metode tersebut dapat menjadi model generik untuk mengukur biaya kepatuhan bagi jenis pajak lainnya?

Yuk langsung tonton dan dengarkan penjelasan selengkapnya bersama Lenida Ayumi hanya di DDTC Podtax!


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja