CHINA

Gelontorkan Insentif, Pendapatan China Terkontraksi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 14 November 2018 | 11:18 WIB
Gelontorkan Insentif, Pendapatan China Terkontraksi

Ilustrasi. 

BEIJING, DDTCNews – Realisasi pendapatan negara China untuk pertama kali mengalami kontraksi pada akhir Oktober 2018. Kebijakan insentif fiskal ditengarai menjadi penyebab tergerusnya pendapatan.

Zhang Lianqi, pakar kebijakan fiskal dari Center for China and Globalization mengatakan turunnya pendapatan negara, termasuk pajak, tidak lepas dari kebijakan insentif yang berikan sejak awal tahun. Proses pembaruan sistem pajak pertambahan nilai (PPN) juga berpengaruh.

“Penerimaan pajak penghasilan, PPN, dan sumber pendapatan dari instrumen fiskal lainnya menurun pada bulan Oktober. Ini cermin dari pemberian insentif fiskal dan reformasi sistem PPN,” katanya, seperti dilansir dari Asia Times, Rabu (14/11/2018).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Data Kementerian Keuangan China mencatat pendapatan Negeri Tirai Bambu pada Oktober 2018 secara total mencapai US$230 miliar atau setara Rp3.397 triliun. Realisasi ini turun 3,1% dari periode yang sama tahun lalu.

Menelisik lebih jauh kepada performa penerimaan pajak, ada kontraksi yang lebih dalam. Hingga Oktober, setoran pajak mencapai US$193 miliar atau setara Rp2.845 triliun. Angka ini turun 5,1% dari capaian Oktober 2017.

"Sementara itu, pendapatan nonpajak mencapai 226,3 miliar yuan atau naik 10,8% secara year on year," ungkapnya.

Pada sisi lain, belanja perpajakan justru tercatat naik 8,2% tahun ini. Hingga Oktober 2018, insentif dalam bentuk belanja perpajakan sudah mencapai 1.203 triliun yuan atau setara Rp2.552 triliun. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sudah Ada Banyak Insentif Pajak, DJP Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB