PMK 41/2022

Catat! Pos Tarif PPh Pasal 22 Impor & PPnBM Kendaraan Bermotor Diubah

Muhamad Wildan | Senin, 04 April 2022 | 12:00 WIB
Catat! Pos Tarif PPh Pasal 22 Impor & PPnBM Kendaraan Bermotor Diubah

Tampilan depan dokumen PMK 41/2022.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menerbitkan 2 peraturan menteri keuangan (PMK) baru mengenai PPh Pasal 22 dan juga PPnBM atas kendaraan bermotor, yakni PMK 41/2022 dan PMK 42/2022.

Kedua PMK ini diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sebagai respons atas perubahan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atau yang biasa disebut Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022.

"Bahwa dengan perubahan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor tahun 2022, perlu dilakukan penyesuaian daftar barang yang dikenai pemungutan pajak penghasilan Pasal 22," bunyi bagian pertimbangan dari PMK 41/2022, dikutip Senin (4/4/2022).

Baca Juga:
Insentif PPN/PPnBM Ditanggung Pemerintah atas Pembelian Mobil Listrik

Daftar pos tarif barang impor yang dikenai PPh Pasal 22 sebesar 10%, 7,5%, dan 0,5%, tercantum dalam lampiran PMK 41/2022. PMK ini mulai berlaku per 1 April 2022.

Sama dengan PMK 41/2022, PMK 42/2022 juga berlaku per 1 April 2022. Pada lampiran, tercantum daftar pos tarif barang impor yang dikenai PPnBM mulai dari yang hanya sebesar 10% hingga sebesar 95%.

Selain menyesuaikan lampiran daftar pos tarif dengan BTKI 2022, PMK 42/2022 juga melakukan revisi atas Pasal 31 ayat (1) PMK 141/2021 yang mengatur tentang permohonan surat keterangan bebas (SKB) PPnBM.

Baca Juga:
DJP Sudah Terima 4,4 Juta SPT Tahunan, Mayoritas Dilaporkan Online

Pada pasal tersebut, diatur bahwa bila laman Ditjen Pajak (DJP) atau lama yang terintegrasi dengan DJP belum tersedia, maka permohonan SKB PPnBM dapat diajukan ke KPP tempat terdaftar.

Permohonan ditujukan kepada dirjen pajak melalui kepala KPP dengan melampirkan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sesuai dengan Pasal 29 ayat (4) PMK 141/2021. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 21 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Insentif PPN/PPnBM Ditanggung Pemerintah atas Pembelian Mobil Listrik

Kamis, 20 Februari 2025 | 09:00 WIB PELAPORAN SPT TAHUNAN

DJP Sudah Terima 4,4 Juta SPT Tahunan, Mayoritas Dilaporkan Online

Rabu, 19 Februari 2025 | 18:30 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Penuhi Aturan Pajak Minimum Global, WP Perlu Siapkan Pembukuan Ketiga

Rabu, 19 Februari 2025 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PMK 11/2025 Terbit, Ini Keterangan Resmi DJP terkait DPP Nilai Lain

BERITA PILIHAN
Jumat, 21 Februari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Dividen Diinvestasikan Kembali, Apakah Bebas Pajak?

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Status Faktur Pajak ‘Waiting for Amendment’, Bagaimana Solusinya?

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:45 WIB KELAS PAJAK MINIMUM GLOBAL (2)

Penerapan Pajak Minimum Global Menyasar Siapa Saja?

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:37 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pemerintah Klaim Tax Holiday Dorong Ekspansi Bisnis dan Ciptakan Loker

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Tercakup Pajak Minimum Global, WP Bebas Sanksi hingga Juni 2028

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:17 WIB TAX CENTER USU

Belajar Tax Refund, Mahasiswa USU Sambangi Konter Pajak di Kuala Namu

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:15 WIB KABUPATEN CILACAP

Catat! Pemda Pastikan Tak Ada Kenaikan NJOP pada Tahun Ini

Jumat, 21 Februari 2025 | 16:37 WIB REPORTASE DDTC DARI MANILA

Tantangan Pemajakan Ekonomi Digital di Lintas Yurisdiksi, Seperti Apa?

Jumat, 21 Februari 2025 | 15:30 WIB KOTA PEKANBARU

Pemkot Bakal Bikin Sensus Kendaraan Demi Optimalkan Penerimaan Pajak