Ilustrasi.
TANJUNG BALAI, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menggagalkan penyelundupan 150 ballpress berisi pakaian bekas yang diangkut dalam kapal kayu di perairan Sungai Asahan, Sumatera Utara. Seluruh barang ilegal tersebut diduga berasal luar daerah pabean Indonesia.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Encep Dudi Ginanjar mengatakan penindakan itu berawal dari informasi intelijen. Berdasarkan informasi itu, diketahui ada pemasukan barang ilegal berupa ballpress dari luar daerah pabean di sekitar perairan Sungai Asahan.
“Tim segera menindak dan mengamankan barang bukti untuk kebutuhan pemeriksaan. Untuk anak buah kapal (ABK) melarikan diri dengan melompat ke sungai dan masuk ke dalam hutan bakau di perairan Asahan, kami pun sedang menindaklanjutinya,” katanya, dikutip pada Kamis (20/6/2024).
Sebagai informasi, pakaian bekas masuk dalam daftar barang yang dilarang untuk diimpor. Hal ini dikarenakan impor pakaian bekas mengganggu produsen tekstil dalam negeri, terutama industri kecil dan menengah (IKM), yang terancam tutup atau bangkrut.
Selain itu, larangan impor pakaian bekas juga dimaksudkan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan pakaian bekas dikhawatirkan bisa membawa penyakit yang dapat menular kepada pemakainya.
Encep menambahkan penindakan pakaian bekas kali ini merupakan hasil sinergi antar-Kanwil DJBC, yaitu Kanwil DJBC Sumatera Utara, Kanwil DJBC Kepulauan Riau, DJBC Teluk Nibung, DJBC Belawan, DJBC Kuala Tanjung, dan PSO DJBC Tanjung Balai.
“Penindakan terhadap impor barang ilegal adalah wujud komitmen kami menjaga masyarakat dari risiko yang dapat ditimbulkan,” jelasnya seperti dikutip dari situs web DJBC.
Tambahan informasi, ketentuan larangan impor pakaian bekas tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 18/2021 s.t.d.d Permendag 40/2022 yang mengatur tentang barang dilarang ekspor dan barang dilarang impor. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.