KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kawal Proyek Nasional, BPKP Buat Model Pengawasan APIP di Daerah

Redaksi DDTCNews | Senin, 29 Maret 2021 | 21:45 WIB
Kawal Proyek Nasional, BPKP Buat Model Pengawasan APIP di Daerah

Gedung BPKP. (foto: bpkp.go.id)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menetapkan dua objek pengawasan tematik untuk Jawa Tengah antara lain pengawasan pengembangan kawasan industri terpadu Batang dan revitalisasi pabrik gula.

Kepala BPKP M. Yusuf Ateh mengatakan keselarasan kebijakan pembangunan pusat dan daerah harus selaras. Menurutnya, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak proyek prioritas nasional sehingga membutuhkan kerja sama antara pusat dan daerah.

"Keselarasan itu dibutuhkan untuk memastikan semua program pemerintah pusat dan daerah berjalan sesuai dengan rencana sehingga kemanfaatan yang telah didesain dari program tersebut bisa maksimal dan dirasakan oleh masyarakat luas," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/3/2021).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Yusuf menjabarkan proyek strategis nasional di Jateng tahun lalu terdiri dari beberapa pembangunan proyek strategis nasional terdiri atas 6 ruas jalan tol, satu bandara, dua sistem penyediaan air minum (SPAM), pembangunan 4 jalur kereta api dan 3 kawasan industri.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah tidak cukup untuk memastikan pembangunan proyek strategis memberikan manfaat luas kepada masyarakat. Dia menyebutkan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) di daerah juga harus menyesuaikan proses bisnis pengawasan.

"APIP di daerah juga perlu merancang strategi pengawasan yang disesuaikan dengan risiko yang dihadapi," ujarnya.

Baca Juga:
Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

Yusuf menambahkan BPKP telah merancang model pengawasan atas akuntabilitas perencanaan dan penganggaran di daerah. Melalui model tersebut, APIP daerah dapat membantu pemda memastikan efektivitas dan efisiensi eksekusi belanja.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah BPKP yang memberikan perhatian ekstra untuk mengawal program strategis nasional di Jateng. Dia memastikan pemprov berkomitmen untuk bekerja sama dengan BPKP untuk mengawal proses pembangunan di daerah.

"Terima kasih kepada BPKP yang selama ini telah menjadi mitra strategis Pemda di Jawa Tengah dalam membangun tata Kelola keuangan dan pembangunan yang lebih baik," tuturnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?