PER-05/PJ/2021

Perdirjen Pajak Baru Soal Tempat Pendaftaran WP & Pelaporan Usaha PKP

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 26 Maret 2021 | 14:15 WIB
Perdirjen Pajak Baru Soal Tempat Pendaftaran WP & Pelaporan Usaha PKP

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Otoritas pajak menyesuaikan tempat pendaftaran wajib pajak dan pelaporan usaha pengusaha kena pajak (PKP) di beberapa kantor pelayanan pajak.

Penyesuaian tersebut tertuang dalam Peraturan Dirjen Pajak No. PER-05/PJ/2021. Beleid yang mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, yakni 16 Maret 2021, tersebut menjadi perubahan atas PER-07/PJ/2020.

“Terdapat perubahan wilayah kerja unit vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.184/PMK.01/2020 … ,” demikian bunyi penggalan salah satu pertimbangan PER-05/PJ/2021, dikutip pada Jumat (26/3/2021).

Baca Juga:
Masih Ada Importir Belum Padankan NIK-NPWP, DJBC Singgung Tarif PPh 22

Beleid tersebut juga dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum, kemudahan administrasi, dan meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan bagi wajib pajak dan/atau PKP tertentu.

Beleid ini mengubah ketentuan dalam Pasal 5 dan Pasal 6 PER-07/PJ/2020. Secara garis besar, Pasal 5 menerangkan tentang pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban PPN atau PPN dan PPnBM bagi pusat dan cabang.

Penjelasan dalam pasal tersebut menguraikan ketentuan yang harus dipenuhi wajib pajak yang terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil Wajib Pajak Besar dan Kanwil Jakarta Khusus serta KPP Madya (KPP BKM).

Baca Juga:
Login DJP Online Lebih Lama, Lapor SPT Tahunan Jangan Mepet Deadline!

Ketentuan yang diuraikan di antaranya mengenai kantor pajak yang dituju untuk memenuhi kewajiban pelaporan apabila wajib pajak dengan NPWP Pusat terdaftar di KPP Pratama, sedangkan NPWP Cabang yang sudah dikukuhkan sebagai PKP terdaftar di KPP Madya.

Selanjutnya, Pasal 6 menguraikan ketentuan tentang pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban pemotongan dan pemungutan (pot/put) pajak penghasilan (PPh). Ruang lingkup kewajiban pot/put yang dimaksud meliputi PPh Pasal 21/26, Pasal 4 ayat (2), Pasal 23/26, Pasal 15, dan Pasal 22.

Ketentuan yang diuraikan dalam Pasal 6 pada intinya mengenai pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban PPh bagi pusat dan cabang yang terdaftar di KPP BKM dan berdomisili di wilayah yang tercantum dalam Lampiran huruf B PER-05/PJ/2021, atau yang hanya memenuhi salah satunya.

Baca Juga:
Diperiksa DJP, WP Harus Penuhi Permintaan Dokumen dalam Waktu 1 Bulan

Selain itu, melalui PER-05/PJ/2021, otoritas juga menambahkan Pasal 20A. Pasal tambahan ini mengatur tentang penggunaan aplikasi pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26 untuk melaporkan pemenuhan kewajiban PPh Pasal 21/26 yang terutang di pusat dan seluruh cabang wajib pajak.

Aplikasi tersebut digunakan untuk melaporkan kewajiban pot/put dan penyetoran PPh Pasal 21/26 dengan menggunakan NPWP Pusat. Kewajiban ini berlaku bagi wajib pajak yang pusat dan/atau cabangnya terdaftar pada KPP Madya selain wilayah Provinsi DKI Jakarta sesuai Lampiran huruf B.

Jika aplikasi pelaporan tersebut belum tersedia maka penyetoran dan pelaporan atas kewajiban pemotongan PPh Pasal 21/26 tersebut dilakukan dengan menggunakan NPWP Pusat dan NPWP Cabang masing-masing.

Pada intinya, PER-05/PJ/2021 menguraikan penyesuaian ketentuan terkait dengan tempat pelaporan wajib pajak dan usaha PKP pada KPP BKM serta pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakannya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 26 Februari 2025 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Masih Ada Importir Belum Padankan NIK-NPWP, DJBC Singgung Tarif PPh 22

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Login DJP Online Lebih Lama, Lapor SPT Tahunan Jangan Mepet Deadline!

Selasa, 25 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 15/2025

Diperiksa DJP, WP Harus Penuhi Permintaan Dokumen dalam Waktu 1 Bulan

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00 WIB PELAPORAN SPT TAHUNAN

Ada Libur Lebaran, DJP: Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Tak Berubah

BERITA PILIHAN
Rabu, 26 Februari 2025 | 10:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sumbang Pemikiran, DDTC Akhirnya Luncurkan Buku PPN Edisi Kedua

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:17 WIB DDTC EXCLUSIVE GATHERING 2025

Catatan Reformasi Pajak: Kepentingan WP dan Otoritas Mesti Seimbang

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:00 WIB PAJAK KARBON

DPR Dorong Penerapan Pajak Karbon, Biar Ada ‘Efek Jera’

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Masih Ada Importir Belum Padankan NIK-NPWP, DJBC Singgung Tarif PPh 22

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Login DJP Online Lebih Lama, Lapor SPT Tahunan Jangan Mepet Deadline!

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:15 WIB KURS PAJAK 26 FEBRUARI 2025 - 04 MARET 2025

Kurs Pajak Terbaru: Tren Penguatan Rupiah atas Dolar AS Berlanjut

Rabu, 26 Februari 2025 | 06:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Godok Insentif Pajak Sesuai GloBE Rules, Kemenkeu Pertimbangkan QRTC

Rabu, 26 Februari 2025 | 06:00 WIB ASSOCIATE PARTNER OF DDTC CONSULTING GANDA CHRISTIAN TOBING:

Demokrasi Buat Sistem Pajak Kompleks karena Tampung Banyak Kepentingan

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:43 WIB PMK 15/2025

Dalam Pemeriksaan, Ditjen Pajak Berwenang Melakukan Penilaian

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Entitas Konstituen dalam Penerapan Pajak Minimum Global?