VIETNAM

Kerugian Maskapai Penerbangan Akibat Corona Tembus Rp15,3 triliun

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 28 Februari 2020 | 17:12 WIB
Kerugian Maskapai Penerbangan Akibat Corona Tembus Rp15,3 triliun

Ilustrasi. (foto: master films/P. Masclet)

HANOI, DDTCNews—Civil Aviation Authority of Vietnam memperkirakan nilai kehilangan pendapatan maskapai penerbangan di Negeri Naga Biru mencapai 25 triliun dong Vietnam atau Rp15,3 triliun sejak isu Virus Corona merebak.

Direktur Civil Aviation Authority of Vietnam (CAAV) Dinh Viet Thang mengatakan isu Corona membuat bisnis maskapai sangat terganggu. Menurutnya, maskapai membutuhkan insentif dari pemerintah untuk bisa bertahan.

“Di tengah situasi yang mengerikan bagi maskapai penerbangan lokal, kami mengusulkan dukungan keuangan untuk membantu perusahaan penerbangan mengimbangi sebagian kerugian,” tuturnya di Hanoi, Jumat (28/02/2020).

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Thang memerinci sejumlah insentif yang dibutuhkan maskapai di antaranya pembebasan pajak impor dan lingkungan, serta mengurangi biaya pendaratan dan lepas landas hingga 50%.

Efek Corona atau Covid-19 terhadap bisnis penerbangan di Vietnam terbilang signifikan. Jika sampai April isu Corona masih berlangsung, pengguna jasa angkutan udara diperkirakan anjlok 15% secara tahunan (yoy).

Apabila epidemi berlangsung hingga Juni 2020, jumlah penumpang diperkirakan turun 22% (yoy) atau hanya sekitar 61 juta, termasuk 10 juta wisatawan asing. Untuk itu, 2020 menjadi tahun yang sulit bagi operator penerbangan Vietnam.

Baca Juga:
Tarif PPN RI Dibandingkan dengan Singapura-Vietnam, DJP Buka Suara

Sejak Covid-19 merebak, maskapai penerbangan lokal telah menangguhkan semua rute penerbangan ke China. Padahal, pasar dari dan ke China adalah salah satu sumber pendapatan signifikan bagi maskapai Vietnam.

Sementara itu, Vietnam Airlines memperkirakan jumlah penumpang akan turun sekitar 2,5 juta tahun ini. Penurunan jumlah penumpang itu diklaim menyebabkan pendapatan menurun senilai 12 triliun dong.

Hingga saat ini, Vietnam Airlines mengklaim telah kehilangan pendapatan senilai 200-250 miliar dong per pekan setelah adanya penangguhan penerbangan ke China.

Baca Juga:
15 Jenis Insentif dalam Paket Stimulus Ekonomi 2025

Kondisi yang sama juga terjadi di Vietjet Air. Menurut Vietjet, maskapai mencetak kerugian hingga 12 triliun dong. Adapun kerugian terbesar paling banyak disumbang dari pasar Korea Selatan.

Seperti dilansir VNE Express International, Pemerintah Vietnam menangguhkan sejumlah penerbangan dari semua area yang terdampak wabah corona di bawah arahan perdana menteri.

Kebijakan ini digulirkan melihat pesatnya perkembangan virus corona di Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan